Selasa, 10 Mei 2011

I don't care your floppy care

Mengatakan 'I don't care', bagi seorang introvert, bisa berarti teriakan "mohon jangan ganggu saya" darinya, atau mungkin ungkapan "setrika bajumu sendiri, tidak perlu repot-repot mempermasalahkan baju lusuhku." Seorang introvert cenderung tidak ingin berpanjang lebar dalam mengatakan sesuatu, dan bahkan ia akan mengusahakan kalimat sesingkat mungkin yang bisa membuatmu paham maksudnya dengan tanpa menyakiti hatimu. Nah, I don't care inilah yang merupakan realisasi ter-hebat dari kalimat yang ia usahakan seminimal mungkin.

Pernyataan 'I don't care' saat berada dalam suatu perkara sebenarnya tidak sekedar bermaksud kalau sesorang TIDAK mau peduli dengan keadaan itu. Akan tetapi hal ini lebih kepada ketidak inginan individu tersebut untuk memPERMASALAHkan hal itu pada saat itu. Sayangnya, orang-orang disekelilingnya, entah karena ketidak dewasaan nalar individu tersebut, atau dengan memunculkan egoisme kita katakan, orang-orang itulah yang belum dewasa, mereka cenderung memojokkannya, menganggapnya benar-benar sudah jauh 'tersesat' ke dalam ketidak pedulian yang akan membawanya pada kesialan seumur hidup yang berujung pada neraka yang akan melahapnya habis, padahal tidak sama sekali!

Patut setiap orang ketahui bahwa ada saat dimana puncak keletihan dan kejenuhan membebani hati dan pikiran seseorang, sedangkan ia tetap berusaha aktif dalam aktivitasnya dengan sedikit topeng orang kuat yang ia kenakan. Namun, tentu saja, hatinya yang terpancar ke wajahnya, tidak akan bisa berbohong, rintihannya tetap terdengar, 'aku letih'. Sadisnya, orang-orang sekelilingnya seolah menutup mata, tidak melihat signal itu dari diri orang tersebut dan langsung menghakiminya dengan vonis mematikan, "kau harus peduli!, ini masa depanmu!". Tentu saja, orang tersebut akan semakin memperjelas teriakan 'I don't care'-nya sebagai notifikasi bahwa ia tidak ingin  diganggu, atau tidak ingin membahas hal tersebut hingga ia lebih kuat, atau lebih tepatnya, ia mengatakan, "tak punya kah kau urusan yang lebih penting dibanding urusanku ini?" Perlu juga untuk diketahui orang-orang, ada kalanya sesorang punya masalah dan demi harkat ia tidak membiasakan diri membaginya, ia berusaha menjadi kuat dengan menyimpannya dan berharap untuk melupakannya, nah, masalah inilah yang sedang menggantung di otaknya, hingga membuatnya mengeluarkan kalimat yang memiliki makna antara letih dan berusaha kuat, "I don't care", yang bisa dipanjangkan menjadi, "I don't care your floppy care, at this time"

0 komentar: