Senin, 25 Oktober 2010

Sahabat pembunuh!

Semakin pelan…aku menyusup. Semakin menyusup…jauh…lamban…, dia semakin merasa nikmat. Dia terus menghisapku, dan aku pun semakin masuk ke paru2nya. Haha, dia tidak menyadari. Padahal aku adalah musuhnya, nyata sekali. Tapi dasar bodoh! Dia begitu menyukaiku. Sebenarnya tak ada yang bodoh. Ini hanya masalah waktu. Dia terlanjur menyukaiku, dan sudah tak bisa lepas dariku. Lama aku berjejal dalam kubus panjang nan sempit. Aku menikmati aroma tubuh-tubuhku sendiri. Lalu satu-satu ia menjepitku. Dengan tangan. Dengan mulut. Tak berselang, aku telah memerah, terbakar, mengepul-ngepul. Aku tertelan udara setengah-setengah. Dia begitu menikmatiku. Haha. Seperempat, lalu satu, hingga berjuta-juta nikotin melarut ke tubuhnya. Aku membunuhnya perlahan, tapi bukan sekarang. Nanti saja. Biar ia menikmatiku dulu, lalu perlahan-lahan akan kumangsa ia sebgai sahabatku. Sahabat akrabku yang tak pernah berpisah. Di mana ia ada aku pun selalu di sana untuknya. Tak pernah sekalipun aku meninggalkannya. Aku tidak pernah luput dari keberadaannya.
yah...! tapi, kasihan!..dia tak sadar!aku racun baginya!!!

0 komentar: