Sabtu, 16 Oktober 2010

Tidakkah kau rindu Ibu, nak..

May 20th, 2010 by catur
Malam ini, kembali ibu bertanya.
“Cepatlah pulang, Anakku! Benarkah kau bertambah cantik?
Adakah kulitmu sudah putih? Masihkah kau suka memelihara
rambut panjangmu? Masihkah kau memakai kerudungmu?
Bibirmu masih bebas lipstik kan, Nak?”
Kujawab pertanyaan ibu dengan senyuman yang disertai tangisan.
“Ibu, Tuhan selalu menjagaku”.
Aku tertegun.
Terakhir kulihat binar matamu, ketika ku kenakan kebaya dan toga saat wisudaku. Dan seulas sedih rautmu saat ku putuskan pergi ke kota ini.
Terakhir ku cium lembut dan ku basahkan dengan titik air mata punggung tanganmu.
“Ibu… aku masih Rindu, aku masih betul-betul rindu!”
Suara parau itu kembali terdengar.
“Nak, berapa kali kita bertemu? Paling satu tahun sekali.”
Ibu, semoga waktu masih menjadi milik kita.
Ijinkan aku mencium punggung tanganmu, kerut dahimu.
Dan membelai lembut rambut putihmu.
Aku terdiam dan sedikit tertawa.
Ibu, aku rindu pada teduh sorot matamu, pada setiap ikhlas mu..
”Nanti bu, mungkin tahun depan aku akan pulang…”

0 komentar: